Jambi —
Ketua Aliansi Wartawan Nasional Indonesia (AWNI) Sumatera Raya, Rizkan Al Mubarrok, menyatakan dukungan penuh terhadap arah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang berani menantang akar masalah terbesar bangsa: “Serakahnomics”, istilah yang digunakan Prabowo untuk menggambarkan sistem ekonomi yang dikuasai oleh segelintir elite serakah, yang menimbun keuntungan dari keringat rakyat dan sumber daya alam bangsa.
Menurut Rizkan, istilah “Serakahnomics” bukan sekadar kritik moral, melainkan diagnosa ekonomi-politik paling jujur terhadap wajah ketimpangan Indonesia saat ini.
“Yang dikatakan Presiden Prabowo benar adanya. Kita telah terlalu lama dikuasai mental serakah , dari lahan sawit yang dirampas pengusaha besar, hingga tambang dan sumber daya alam yang dijarah tanpa hati nurani. Inilah musuh sejati bangsa, bukan rakyat kecil, bukan oposisi, tapi keserakahan yang bersistem,” tegas Rizkan di Jambi, Sabtu (25/10/2025).
Serakahnomics: Penyakit Struktural Bangsa
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia diguncang oleh deretan kasus besar yang menunjukkan wajah nyata dari Serakahnomics.
Mulai dari kasus korupsi timah di Bangka Belitung yang merugikan negara lebih dari Rp271 triliun,
kasus Surya Darmadi (PT Duta Palma Group) yang menguasai lebih dari 37 ribu hektar lahan sawit secara ilegal,
hingga skandal minyak goreng, beras oplosan, manipulasi pajak, dan permainan harga energi di sektor Pertamina.
“Semua kasus itu memperlihatkan satu pola: segelintir elite memanfaatkan kekuasaan dan celah hukum untuk menguasai sumber daya alam dan ekonomi nasional. Sementara rakyat hanya menjadi penonton di tanahnya sendiri,” ujar Rizkan.
Dukung Kepemimpinan Prabowo: Melawan Keserakahan, Membangun Keadilan
Rizkan menilai langkah-langkah awal Presiden Prabowo dalam membangun disiplin nasional, kemandirian pangan, dan penguatan BUMN strategis adalah arah kebijakan yang tepat dan berpihak pada rakyat.
“AWNI Sumatera Raya mendukung penuh Presiden dalam memerangi Serakahnomics. Ini bukan sekadar agenda ekonomi, tapi revolusi moral untuk mengembalikan nilai kejujuran, keadilan, dan gotong royong dalam tata kelola bangsa,” tegasnya.
Ia juga menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak bersikap apatis.
“Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, dari petani, nelayan, buruh, jurnalis, hingga akademisi, untuk mendukung penuh perjuangan Presiden dalam melawan Serakahnomics. Kita harus berdiri bersama dalam perjuangan moral ini, agar ekonomi bangsa benar-benar untuk kepentingan rakyat dan perlindungan kaum yang lemah,” ujar Rizkan.
Ekonomi Pancasila Sebagai Jalan Tengah
Rizkan menegaskan bahwa jalan keluar dari Serakahnomics bukanlah ekonomi ekstrem , bukan kapitalisme liberal yang rakus, bukan sosialisme total yang kaku , tetapi Ekonomi Pancasila, sebagaimana diajarkan oleh Bung Hatta dan termaktub dalam Pasal 33 UUD 1945.
“Presiden Prabowo telah membawa pesan yang sangat dalam: bangsa ini harus kembali kepada jati diri ekonomi Pancasila. Di sanalah keseimbangan antara pertumbuhan dan keadilan sosial. Di sanalah ekonomi tidak boleh menjadi alat penindasan, tapi alat kemerdekaan rakyat,” ungkap Rizkan.
Jurnalisme Pejuang: Mengawal Moral Bangsa
Sebagai Ketua AWNI Sumatera Raya, Rizkan juga menegaskan komitmen jurnalis Indonesia untuk menjadi benteng moral bangsa.
“Wartawan sejati tidak hanya menulis berita, tapi juga menjaga nurani bangsa. Kita harus ikut mengawal agenda besar Presiden dalam memerangi keserakahan ekonomi ini. Karena ketika jurnalisme diam, maka yang berbicara adalah kejahatan yang berseragam kepentingan,” ujarnya.
Kepemimpinan yang Mengembalikan Arah Bangsa
Dalam pandangan Rizkan Al Mubarrok, kepemimpinan Prabowo Subianto telah menunjukkan arah baru ,bukan sekadar memimpin pemerintahan, tetapi memimpin kesadaran nasional.
“Serakahnomics harus dilawan dengan integritas, keberanian, dan kebersamaan nasional. Di sinilah Presiden Prabowo menjadi teladan kepemimpinan yang membangkitkan harapan rakyat. Indonesia akan kuat jika rakyatnya jujur, pemimpinnya adil, dan persnya berani,” tutup Rizkan.
Analisa Editorial (Sumber Terpercaya):
- Pidato Prabowo Subianto di Indonesia Economic Outlook 2024 dan Munassus Partai Gerindra 2023
- Laporan BPK RI dan KPK terkait kasus korupsi timah dan perkebunan ilegal Surya Darmadi
- Data Kementerian Keuangan RI tentang kebocoran pajak dan kerugian akibat mafia komoditas
- Pasal 33 UUD 1945 dan konsep Ekonomi Pancasila Bung Hatta













